Kata Pengantar
"Korupsi
dan Oligarki" lahir dari
kegelisahan yang tak pernah selesai—tentang bagaimana kekuasaan bisa berubah
menjadi alat penindas ketika dibiarkan tanpa pengawasan, dan bagaimana harapan
rakyat bisa diperdagangkan oleh segelintir elite demi kepentingan pribadi.
Novel ini
tidak dimaksudkan untuk menjadi cermin sempurna dari kenyataan, tetapi sebagai
bayangan yang cukup dekat untuk menggugah nurani. Di dalamnya, tokoh-tokoh
fiksi bergerak di medan nyata: jurnalisme yang dibungkam, undang-undang yang
diselewengkan, rakyat yang terus dipinggirkan, dan oligarki yang tumbuh subur
di antara kompromi politik.
Namun yang
paling penting, novel ini adalah tentang perlawanan orang-orang biasa.
Mereka yang tak punya kekuasaan, tapi punya integritas. Mereka yang tak
dilindungi oleh jabatan, tapi bersandar pada keberanian. Mereka yang tak
dikenal sejarah resmi, tapi mengubah arah zaman dengan tindakan kecil namun
berarti.
Saya menulis
novel ini dengan semangat menyampaikan: bahwa perubahan bukanlah hasil dari
keajaiban politik atau pemimpin agung, melainkan akumulasi dari suara-suara
yang dulu dianggap kecil. Dan bahwa di balik sistem yang tampak begitu kuat,
selalu ada celah—asal kita berani menyinarinya.
Terima kasih
kepada semua yang memilih untuk tidak diam, yang tetap percaya bahwa
negeri ini pantas diperjuangkan.
Semoga Korupsi
dan Oligarki menjadi bukan sekadar bacaan, tetapi pengingat. Bahwa dalam
gelapnya kekuasaan, masih ada cahaya yang lahir dari keberanian menulis,
bersuara, dan bertindak.
Penulis
Hadi Hartono
0 Komentar